Jumat, 25 Maret 2016

SEMPOA



.  Pengertian Sempoa
Sempoa atau sipoa atau dekak - dekak adalah alat kuno untuk berhitung yang dibuat dari rangka kayu dengan sederetan poros berisi manik - manik yang bias digeser - geserkan. Sempoa digunakan untuk melakukan operasi aritmatika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan akar kuadrat.

                                                                       
Sempoa telah digunakan berabad - abad sebelum dikenalnya sistem bilangan Hindu Arab dan sampai sekarang masih digunakan pedagang diberbagai belahan dunia seperti di Tiongkok.Sempoa (ada juga yang menyebutnya sipoa, cipoa, swipoa, simsuan, abakus, atausoroban), yakni alat hitung tradisional seperti yang biasa digunakan di Jepang atau Cina. Berupa kotak segi empat yang dibagi menjadi dua bagian, atas dan bawah dengan manik – manik yang bernilai lima pada bagian atas, dan manik – manik bernilai satu pada bagian bawah. Sempoa sering digunakan sebagai alat hitung bagi tuna netrakarena manik - manik pada sempoa dapat dengan mudah dirasakan dengan jari - jari. Sehelai kain lembut atau selembar karet biasanya diletakkan dibawah sempoa untuk mencegah manik - manik bergerak secara tidak sengaja.

2. Sejarah Sempoa
Sempoa adalah alat hitung tradisional dari Asia Timur, seperti Cina, Korea, Taiwan dan Jepang. Ditemukan lebih kurang 1800 tahun yang lalu dan mempunyai inti kerja menaik turunkan biji sempoa dengan tangan secara nyata. Sempoa memiliki beberapa nama : cipoa, abakus, suzhuan atau soroban dan sim suan sesuai dengan negara yang menggunakan alat tersebut. Walaupun sempoa berkembang di Asia Timur, namun menurut salah satu sumber, abakus paling tua di dunia ditemukan di Mesopotamia Kepulauan Salamis dan Hiroglif Fir’aun di Mesir. Saatitu, manusia menciptakannya dari butiran - butiran dari tanah untuk menggantikan setiap jari dan dibuat jalur atau galur di tanah untuk menggantikan tangan sebagai pangkal jari. Butiran - butiran tanah inilah. Dalam bahasaInggris, sempoa dikenal dengan nama abacus. Penggunaan kata abacus sudah dimulai sejak tahun 1387, meminjam kata dalam bahasa Latin abakos yang berasal dari kata abax yang dalam bahasa Yunani berarti "tabel perhitungan." Dalam bahasa Yunani, kata abax juga berarti tabel untuk menggambar bentuk – bentuk geometris di atas debu atau pasir. Ahli linguistik berspekulasi bahwa kata abax berasal darikata ābāq yang dalam bahasa Ibrani yang berarti "debu."Pendapat lain mengatakan abacus berasal dari kata abak yang dalam keluarga bahasa Fenisia berarti"pasir." Sedangkan dalam perhitungan orang arab atau dunia Islam, sejak abad ke-7, mereka menggunakan alat hitung butiran dari batu atau biji - biji kurma. Biji - bijian itu dirangkai dengan tali sebanyak 99 biji, alat biasa disebut misbah atau tasbih (alat untuk bertasbih). Apakah konsep dasar sempoa juga berasal dari dunia Islam, hal ini masih menjadi pertanyaan.
Asal-usul sempoa sulit dilacak karena alat hitung yang mirip - mirip sempoa banyak dikenal di berbagai kebudayaan di dunia. Konon sempoa sudah ada di Babilonia dan di Tiongkok sekitar tahun 2400 SM dan 300 SM. Orang zaman kuno menghitung dengan membuat garis – garis dan meletakkan batu – batu di atas pasir yang merupakan bentuk awal dari berbagai macam variasi sempoa. Alat hitung yang bernama sempoa telah digunakan kira-kirasejak 2.000 tahun yang lalu di negeri China. Pada mulanya, orang-orang China menggunakan kepingan buluh atau batang. Seiring perkembangan zaman, alat itutelah mengalami banyak penyempurnaan hingga menjadi sempoa hari ini. Popularitas sempoa ke berbagai Negara terjadi pada pertengahan Dinasti Ming (1368-1644),dimana cara berhitung sempoa masuk ke Korea, Jepang, Thailand, Malaysia, hinggake Indonesia. Bentuk sempoa bermacam-macam, ada sempoa dengan bentuk 2-5 (2 biji sempoa atas dan 5biji sempoa bawah) sempoa ini dikenal dengan sempoa Cina, sempoa ini popular dikalangan pedagang tionghoa karena kecepatannya dalam penggunaan transaksi penjualan. Ada lagi sempoa yang lebih sedikit bijinya yaitu sempoa 1-4 (1 bijidi atas dan 4 biji di bawah), sempoa ini mulai dipakai dan dimasyarakatkan diJepang, sehingga sempoa 1-4 banyak sumber menyebutnya sebagai sempoa Jepang.
Pada abad ke XX terjadi penemuan yang revolusioner seiring dengan penelitian tentang perkembangan otak manusia, yaitu berhitung dengan menggunakan sempoa yang tadinya terikat dengan alat sempoa, ternyata bisa dipindahkan dalam bayangan otak manusia, sehingga bisa berhitung lebih cepat lagi dan membantu perkembangan otak. Pendidikan tersebut dikenal dengan Mental Aritmetika. Dalam proses belajarnya sempoa yang digunakan adalah sempoa sistem 1-4, karena lebih mudah dan memiliki alternatif bentuk dalam proses perhitungan hanya satu saja.Sehingga memudahkan dalam proses membayangkan (mental). Sedangkan pada sempoabentuk 2 – 5 lebih sulit untuk dimentalkan karena memiliki banyak alternative bentuk dalam proses perhitungannya. Mental Aritmetika ini mulai masuk ke Indonesia sekitar tahun 1996 dengan harga kursus yang cukup mahal sehingga hanya kalangan tertentu yang bisa mengikuti pendidikan ini. Kemudian lama-kelamaan mulai berkembang dan harga semakin murah.
3. Manfaat Berhitung Dengan Sempoa
Pada tahun 1976 seorang pemikir sekaligus pakar dari Taiwan bernama Chen Shi Cung, mengadakan suatu riset dan kompilasi mengenai perhitungan sempoa. Beliau mendapat hasil yang spektakuler dengan mengubah sempoa sistem “Dua Lima” yang telah dipakai selama ratusan tahun menjadi sistem “Satu Empat”, yaitu sempoa yang sekarang sering kita gunakan. Masih banyak masyarakat kita yang belum menyadari akan manfaat berhitung menggukan sempoa. Padahal berhitung adalah sesuatu hal yang sering sekali kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Contoh ketika kita membeli suatu barang, mengukur waktu kita dalam beraktifitas, dan lain lain, tanpa kita sadari, kita waktu itu sedang berhitung, menghitung uang, menghitung waktu, dan lain lain.
Adapun manfaat yang dapat kita peroleh dengan kita berhitung menggunakan sempoa adalah:
a.  Mengoptimalkan fungsi otak kanan dan kiri. Penelitian telah membuktikan bahwa otak sebelah kanan kita jarang sekali di gunakan selama hamper seumur hidup kita, dan hanya digunakan 10% saja.
b.  Melatih daya imajinasi dan kreativitas. Imajinasi dan kreativitas adalah suatu hal yang sangat penting dalam perubahan. Ketika kita menginginkan perubahan yang lebih baik dalam hidup kita, tentunya harus bias berimajinasi dan kreatif. Ketika kita berimajinasi tenyang suatu hal, pastinya akan menemukan sebuah ide atau inspirai, dengan ide atau inspirasi itu kta pun dapat berkreasi atau menciptakan perubahan.
c.   Respon daya ingat lebih kuat. Memori dalam otak kita itu sangat lah banyak, dan kita tidak perlu khawatir kalau memori kita penuh atau over. Daya ingat kita untuk mengingat sesuatu halyang telah terjadi akan tetap kuat. Dan tentunya kita tidak akan menjadi pelupa atau mudah lupa mengingat sesuatu. Contoh, ketika kita enghafal sebuah jalan yang menuju ke suatu alamat teman kita, atau mengingat peristiwa ketika kita telah berlibur kesuatu tempat dan bercerita kepada teman.
d.  Memupuk rasa percaya diri dan sikap mental yang positif. Kita akan empunyai rasa percaya diri dan pastinya mental kita tidak akan lemah (nyalinya ciut). Dengan kita mempunyai rasa percaya diri, tentunya kita akan menjadi diri sendiri, alias tidak mudah terombang-ambing oleh suatu hal. Dan ketika kita mempunyai rasa percaya diri yang kuat, tubuh lah mental sang juara, yang tak pantang menyerah menghadapi rintangan dalam mewujudkan tujuannya.
e.  Mahir menghitung diluar kepala. Maksud dari mahir menghitung diluar kepala yaitu, bisa menghitung sesuatu dengan imajinasi kita. Kita berimajinasi seolah-olah sedang menghitung menggunakan sempoa, dan hasilnya dijamin 100% betul, asalkan kita juga sudah mahir berhitung menggunakan sempoa.
f.    Menyenangi pelajaran Matematika. Matematika adalah induk dari semua ilmu. Kebanyakan dari kita kurang suka bahkan tidak suka dengan yang namanya matematika. Padahal baik disadari maupun tidak matematika itu sangatlah penting, tapi kitanya kadang mendengar kata-kata yang berkaitan dengan matemaika , ogah mendengarnya atau males-malesan.
g.  Kordinasi antara tangan dan otak lebih baik. Tangan dan otak kita akan bersingkron dengan baik. Jadi ketika otak kita memikirkan bahwa tangan ini harus melakukan sesuatu, maka tangan kita akan bereaksi dengan cepat, alias tidak telmi atau telat mikir.
h.  Meningkatkan konsentrasi belajar Ketika belajar tentunya kita membutuhkan konsentrasi tingkat tinggi, agar pemikiran kita bisa fokus pada peljaran yang seda kita pelajari atau mengerjakan sesuatu.
i.    Menimbuhkan rasa senang, puas, dan bangga. Ketika kita menemukan hasil atau jawaban sebuah permasalahan, lewat usaha atau jerih payah kita sendiri, tentunya kita akan merasa senang , puas, dan bangga pada diri kta sendiri, apalagi hasilnya benar atau memuaskan, waah pastinya kita bahagia sekali.

Sempoa yang diajarkan pada anak-anak (khususnya pada usia 6-10 tahun) mempunyai manfaat luar biasa, karena dalam pembelajaran sempoa anak akan menggunakan kedua belahan otak. Beberapa manfaatnya, antara lain:
a)  Manfaat Jangka Pendek :
1.  Dapat menghitung cepat di luar kepala, hasil yang dapat dilihat langsung dari belajar sempoa adalah anak dapat menghitung cepat tanpa alat bantu. Setelah kurang lebih tiga bulan anak yang belajar sempoa masih menggunakan alat bantu sempoa. Setalah itu, si anak akan diajarkan menggunakan mental, yaitu membayangkan alat sempoa dalam pikiran saja.
2.  Dapat mengurangi rasa takut terhadap hitungan dan angka yang rumit, hal ini disebabkan si anak sudah terbiasa dengan angka-angka.
  
b)  Manfaat Jangka Panjang :
1.  Mengembangkan otak kanan dan otak kiri, selain berlatih berhitung cepat, dalam berhintung dengan mental anak akan membayangkan sempoa. Proses membayangkan sempoa inilah yang merangsang otak kanan bekerja.
2.  Menumbuhkan konsentrasi dan kesabaran, dengan menggunakan sempoa bayangan, anak dilatih untuk berkonsentrasi, karena untuk mengerjakan hitungan dengan sempoa bayangan dibutuhkan konsentrasi tinggi. Sedangkan pada hitungan dengan sempoa, kesabaran anak dilatih, sebab mnggerakkan biji-biji sempoa dibutuhkan kesabaran agar biji sempoa tersebut digerakkan dengan benar, cepat, dan tepat.
3.  Meningkatkan kreativitas, hal ini berhubungan dengan perkembangan otak kanan anak. Dengan berkembangnya otak kanan tersebut diharapkan kreativitas dan imajinasi anak meningkat.
4.  Menstimulasi dan mengembangkan kemampuan berpikir analitis, dengan berkembangnya otak kiri, maka daya analisis anak pun akan meningkat.
5.  Meningkatkan daya ingat, dengan perangsangan otak kiri, maka daya kerjanya pun diharapkan akan meningkat sehingga kemampuan untuk mengingat yang dalam hal ini merupakan kerja otak kiri dapat meningkat pula.
6.  Koordinasi antara tangan dan otak menjadi lebih baik (kita mengenalnya dengan gerak motorok halus), dengan menggunakan sempoa koordinasi antara pendengaran, penglihatan, otak, dan tangan akan selalu dilatih, karena pada saat mengerjakan soal sempoa indra tersebut harus terkoordinasi

Metode Sempoa merupakan metode yang digunakan untuk melatih konsentrasi anak dalam berhitung dengan menggunakan alat bantu hitung yang dinamakan "SEMPOA".
"Dengan kata lain metode sempoa adalah metode dasar sebelum anak mengenal angka".
Anak diharapkan ke depannya kalau sudah mahir tanpa harus menggunakan alat bantu "SEMPOA" sudah dapat berhitung dengan cepat dan teliti tanpa menggunakan kalkulator, walaupun menghitung angka sampai ribuan.
Sempoa adalah metode belajar yang digunakan oleh orang Cina yang diajarkan sejak lama, hasilnya sangat nyata, terlihat dari orang-orang Cina yang pintar.













Kamis, 24 Maret 2016

HIO , HIO LO / SWAN LO DALAM TRADISI TIONGHOA


Hio sebenarnya adalah medium untuk melakukan sembahyang / bagian dari peralatan sembahyang, tidak mempunyai arti khusus dan makna khusus didalamnya. Hio itu sebuah tradisi sebagaimana bunga di barat sana. Hio digunakan karena asapnya membumbung tinggi ke atas dan disimbolkan sebagai salah satu pendekatan dengan dewa-dewi di atas sana. Lalu beberapa macam hio juga wangi dan dapat bemakna sebagai penyucian batin dan lingkungan. Ada banyak orang bertanya2, kalau pindah agama boleh ga pegang hio? Yah, gak masalah karena tidak ada kaitannya dengan agama apapun kok. Itu hanya tradisi saja. Bandingkan tradisi menghormati dengan bunga di negara eropa dengan tradisi menghormati memakai hio di Tiongkok? Jangan berpikiran sempit. Saya masih sering bingung kalau masih banyak yang merasa tradisi diadopsi oleh sebuah agama, lalu jadilah tradisi itu haram bagi agama lain.


Dupa atau sering di sebut Hsiang (Mandarin) atau Hio (Hokkian) adalah salah satu unsur yang eksis dalam kebudayaan Tionghoa selama ribuan tahun. Dupa digunakan dalam acara penghormatan kepada leluhur dan acara ritual keagamaan beberapa agama yang ada di Tiongkok. Asal usul dupa pertama kali sebenarnya bukanlah langsung digunakan untuk penyembahan atau penghormatan. Dupa masuk bersamaan dengan masuknya agama Buddha ke Tiongkok. Dikatakan bahwa sewaktu Buddha Sakyamuni menyebarkan ajarannya kepada para pengikut, karena cuaca yang panas, kebanyakan murid tak dapat berkonsentrasi, merasa mengantuk dalam mendengarkan wenjangan dari Buddha Sakyamuni. Maka untuk mengatasi hal ini, orang-orang kemudian membakar kayu harum dan wangi untuk mengharumkan udara dan meningkatkan konsentrasi. Kemudian tradisi ini menjadi kebiasaan dalam agama Buddha dan terbawa ke Tiongkok dalam penyebarannya.
   

Dupa kemudian diadopsi oleh agama-agama dan kepercayaan-kepercayaan lain yang telah lama ada di Tiongkok sebelum agama Buddha masuk. Sehingga dupa menjadi sebuah alat dalam ritual dan tradisi kebudayaan Tionghoa selama ribuan tahun, baik dalam menghormati leluhur, menghormati dewa-dewi dalam agama-agama tertentu di Tiongkok dan juga tentunya oleh penganut agama Buddha sendiri.Seiring dengan imigrasi ke Asia Tenggara, terutama ke Indonesia, berpengaruh pada Agama sebagian besar penduduk di Indonesia. Baik  Kerajaan Hindu Majapahit maupun Kerajaan Buddha Sriwijaya  yang berkuasa mempunyai pengaruh besar di daerah Jawa – Bali.


Konon, Dupa di Bali berasal dari sabut kelapa yang dipilin-pilin menjadi tali lalu ditusuk dengan kayu/bambu seperti Sate/cilok. Mungkin karena sering mati dan asapnya terlau banyak,lambat laun bahan dupa diganti serbuk kayu seperti saat ini. Biasanya orang menamakannya dengan HIO/ DUPA. Dupa adalah suatu material yang mengeluarkan bau asap yang wangi. Fungsi dupa adalah sebagai alat upacara keagamaan umat Hindu, Budha, Konghucu dll. Bentuk Dupa ada berbagai macam seperti: Bentuk Batang dari ukuran 11cm s/d 42cm, magic stick, bentuk kerucut, spiral, bentuk hewan,dll.

Tata Cara Dan Makna Jumlah Batang Hio Sembahyang


Hio artinya harum. Yang dimaksudkan disini ialah dupa, yaitu bahan pembakar yang dapat mengeluarkan asap yang berbau sedap/harum. Dupa yang dikenal pada jaman Nabi Khongcu berwujud bubuk atau belahan kayu.
  

Membakar dupa mengandung makna Jalan Suci itu berasal dari kesatuan hatiku ( Too Yu Siem Hap ), hatiku di bawa melalui keharuman dupa ( Siem Ka Hiang Thwan ). Selain itu dupa juga untuk Menentramkan pikiran, memudahkan konsentrasi, meditasi.Pendek kata mitologi dupa ialah untuk menyampaikan/mengirimkan doa kita melalui wewangian/asap yang terus menjunjung tinggi hingga ke segala arah.
Tata cara sembayang rakyat jelata alias minjian xinyang, secara umum sih sembayang dibagi 3 tata cara, yaitu cara Buddha Mahayana, Kong Hu Cu sama Tao. Semuanya menggunakan satu atau tiga batang hio.

Susunan meja sembayang secara umum :
Teh, air putih , arak ( ciri Tao , Kong Hu Cu ), lambang Taiji Yinyang, air putih lambang taichi, teh lambang yin, arak lambang yang . Lima macam buah atau lima warna lambang lima unsur. Kalau agama Buddha , ada yang kaitkan sama 5 Dhyani Buddha.
Tiga batang hio lambang San Cai / Sanguan / Taiji Liangyi, Triratna, Sanqing.
Satu batang hio lambang Taiyi, Dao.


Cara penghormatan :
Kepalan yg membentuk delapan kebajikan dan orang tua /cara KHC.
Kepalan yg membentuk bola Taiji / menggenggam Taiji / cara Tao.
Anjali atau merangkapkan kedua telapak tangan/ cara Buddha.


Tiga arti Pai.
Pai pertama membalas jasa Langit dan Bumi / yi bai baoda tiandi en
Pai kedua membalas jasa orang tua /er /zhai bai baodao fumu en
Pai ketiga membalas jasa para guru /san bai baodao enshi en
Tambahan menurut Xuan Tong :
   

Secara umum, jumlah hio ganjil adalah untuk Dewa, Tuhan, tokoh yang berjasa untuk masyarakat luas dan mahluk suci lainnya. Ganjil dalam metaphysic Tiongkok adalah lambang dari unsur Yang atau positif. Yang berjumlah genap adalah untuk leluhur, arwah yang meninggal, setan gentayangan.
   

Ketika melangkah masuk ruang sembahyang juga harus kaki kiri dahulu yang maknanya adalah kita harus mengutamakan sifat-sifat kebajikan kita. Menancapkan hio dengan tangan kiri juga artinya kita akan selalu menancapkan kebajikan di alam langit dan alam bumi.
   

Tapi dalam masyrakat awam timbul keyakinan bahwa melangkah dengan kaki kiri akan membuat rejeki melimpah dan jika dimulai dengan langkah kaki kanan adalah mengacaukan tatanan alam semesta dan mengundang bencana.Tentunya hal ini adalah salah kaprah kecuali 1 hal yaitu melangkah dengan kaki kanan, yang mana adalah mengutamakan keburukan tentunya mengubah atau mengacaukan tatanan alam semesta.
  

 Pada umumnya kita sembahyang mengunakan 1 atau 3 batang hio .. tapi sebenarnya ada makna untuk berapa batang hio kita pakai..dari untuk yang seharian sampai yang digunakan pada keadaan terdesak/ khusus.

1 Batang Hio biasanya Kauw Siu Thao, Para Dewa-Dewi di rumah untuk hari biasa kecuali Ce It dan Cap Go setiap bulannya.
3 Batang Hio umum buat Pai Thien ( Ti kong ), Para Dewa-Dewi dll.
5 Batang Hio biasanya untuk usaha /dagang ( khusus untuk Dewa Hok Tek Ceng Sin dan Dewa Cai Sen lainnya )
6 Batang Hio biasanya untuk keperluan orang lain
7 Batang Hio biasanya untuk mohon khusus dan juga untuk sesuatu hal membalikan kepada orang lain.
8 Batang Hio biasanya dalam hal ini bila kesusahan2/kesialan2 terus menerus menimpa.
9 Batang Hio pujian2 untuk semua makhluk-makhluk dan Dewa-Dewi ( Paling bagus kalau sembhyang jam 9 malam di rumah ).
12 Batang Hio agar semua makluk dapat kebahagiaan
36 Batang Hio kesuksesan dan keharmonisan
108 Batang Hio bila terdesak oleh keadaan atau ada permintaan khusus sekali.


Mohon sedikit perhatian :

- Usahakan saat menancapkan hio...usahakan berjejer seperti kipas.
Tancaplah hio dengan hormat..jangan sembarangan.
- Khusus untuk 7 batang hio hanya digunakan bila terpaksa saja(keadaan terdesak)
- Khusus menggunakan 108 batang hio merah untuk sembahynag kepada THIEN ( Tuhan ) tepat jam 12 malam...Lalu sampaikan permintaan / permohonan anda. Minta ? Berdoa harus dengan hati yang tulus pada Thien ( Tuhan ) Setiap habis sembahyang, bakar Toa Kim 1 kunci, tulis nama, umur, shio dan alamat permohonan lalu dibakar di tempat yang bersih. Lakukanlah 3 malam berturut-turut.


-Hio warna merah khusus mohon sesuatu
-Hio warna kuning untuk sembayang biasa.
-Hio warna hijau biasanya untuk orang meninggal
   

Umumnya dalam Tao, Lima batang hio melambangkan lima arah. Tujuh batang melambangkan tujuh bintang utara. Dan duabelas batang melambangkan duabelas satuan waktu bumi. Ini semua berkaitan dengan ritual mereka yang ditujukan untuk kasus-kasus spesifik. Tapi dimasyarakat beredar pandangan bahwa duabelas batang hio untuk permintaan kepada Tian dan harus dilakukan jam 12 malam karena saat itu suasana hening dan sebagainya. Jam 12 malam dilakukan sembahyang atau meditasi ini berkaitan dengan pergantian qi alam semesta, dimana saat itulah unsur Yang menguat dan unsur Yin melemah dan dalam satuan pengertian zi di 12 cabang bumi adalah mulainya sesuatu yang baru. Artinya adalah berkaitan dengan perubahan waktu.
   
  
Cara Membuat Dupa
Alat untuk membuat Dupa antara lain: Timbangan, ember pengaduk,ember pencelup, alat pengaduk.

Bahan-bahan untuk membuat dupa : Damar, Cendana, Parfum, Potasium, Perekat, Serbuk

Cara membuat Dupa:  Campur semua bahan kecuali potasium dan perekat, haluskan sampai merata/ digiling  setelah itu masukkan potasium aduk rata dan campur dengan bahan perekat aduk sampai adonan benar-benar halus. Tuang dalam wadah pencelup siapkan lidi dan dicelup lalu dipilin. Terakhir di keringkan dengan diangin-anginkan.
Mudah mudahan artikel ini berguna dan bermanfaat bagi kita semuanya, semoga semua selalu sehat, selamat, sejahtera dan bahagia bersama keluarga.

Hio Lo / Swan Lo

Hio Lo adalah tempat menancapkan hio untuk diletakan diatas altar, sebagai tanda mengAgungkan para suciwan atau leluhur yang dipuja. Swan Lo adalah tempat membakar dupa perahu, tumpeng, kerucut, ataupun bubuk cendana/gaharu sebagai bentuk penghormatan kepada para sien beng/leluhur yang dipuja, selain itu juga dilambangkan sebagai lambang keharuman Dhamma. Biasanya Hio Lo/Swan Lo terbuat dari tembaga , kuningan , keramik.
 

Selasa, 22 Maret 2016

Permainan Ceki

Ceki,(cherki), koa atau pei merupakan sejenis permainan daun terup yang merupakan kegiatan berjudi tradisional suku Peranakan, khususnya kaum wanita (Nyonya), tetapi turut digemari oleh kaum-kaum lain di Malaysia, Singapura dan Indonesia. Pada zaman sekarang, permainan ceki agak merudum di Malaysia dan Singapura, tetapi masih cukup giat di Indonesia. Ceki dikatakan berakar umbi dalam permainan daun terup purba yang pernah dicipta di negara Cina purba dan turut menurunkan mahjong antara lainnya sebagai zuriat.

Permainan ceki terdiri daripada dua set. Setiap set terdiri daripada 60 helai daun terup yang terbahagi kepada 30 corak atau 'bunga' yang berbeza. Setiap helai daun terup berukuran 60mm × 24 mm, dipegang secara menegak dan tertera corak yang membawa nilai daun. 30 corak daun ini dibahagikan kepada tiga sama bunga, iaitu ban (banji (laksa)), sok (manik) dan tong (batik). Corak daun ceki jelas menampakkan pengaruh dari mahjong, yang mana corak banji tertulis nilai bilangan dalam tulisan Cina di bahagian atas beserta ragam corak yang cenderung kepada motif wajah manusia, sok dengan corak seakan untaian manik dan tong pula dengan corak yang menonjolkan motif bulatan-bulatan.



Set daun Ceki

Seperti yang dipaparkan di atas, bilangan yio terdiri daripada dua corak dalam setiap sama bunga. Dalam lajur paling kiri adalah daun-daun khas yang dipanggil daun 'kaki', yaitu yu nyonyayu kucing atau yu kasut, dan yu pending atau yu lau chian.  Semua corak daun berwarna hitam putih, kecuali tiga yang berbunga merah, iaitu yu nyonyakau merah dan yu lau chian.
Permainan ini harus dilakukan di atas meja khas yang berbentuk segi lapan untuk menampung seramai enam orang pemain.

Cara Bermain
Permainan Ceki dimain oleh dua hingga enam orang sekali gus. Mula-mula, seorang pembahagi dipilih dalam kalangan pemain untuk mengocok-ngocok daun lalu meminta pemain di sebelah kanan untuk membelah tindanan daun. Kemudian, pembahagi itu mengedarkan dua helai daun kepada setiap pemain mengikut arah jam, berulang empat kali supaya setiap pemain mendapat lapan helai daun.
Pemain tidak dibenarkan untuk melihat bunga daun sehingga pembahagi selesai mengedar. Daun-daun yang tidak teredar diletakkan secara tertelangkup dalam satu timbunan di tengah meja. Pemain di sebelah kiri memulakan permainan dahulu.
Tujuan permainan ini adalah membentuk tiga "mata" (set), yang mana setiap mata terdiri daripada tiga daun yang sama nilai, misalnya: tiga helai go, tiga helai kau dan tiga helaiyu, tanpa mengira sama bunga, maka jit banjit burung mahupun jit hitam, tetap membentuk satu mata jit. Membentuk tigaan daun adalah senang sekali dengan memadankan bingkai daun kerana ketiga-tiga daun seharusnya smaa bentuk bingkainya. Daun 'kaki' hanya membentuk mata yang sama corak (iaitu tiga yu nyonya, tiga yu kucing, tiga yu lau chian).
Setiap mata bernilai jumlah nilai daunnya, maka semata jit bernilai 21 markah (tiga kali tujuh). Daun kaki pula hanya bernilai satu (maka setiap mata 3 markah), maka yang paling diidamkan adalah tiga kau (27 markah).
Dalam setiap giliran, setiap pemain boleh mencabut sehelai daun yang tertelangkup dari timbunan atau mengambil daun yang paling baru dibuang oleh pemain sebelumnya. Jika memilih untuk mencabut daun dari timbunan, pemain harus membuang sehelai daun yang ada dalam genggamannya untuk menyimpan daun barunya, ataupun membuang kembali daun yang baru dicepatnya ke dalam timbunan. Maka dihujung gilirannya, setiap pemain sentiasa memegang lapan helai daun.
Semu daun yang dibuang mesti dilonggokan dan dekat dengan timbunan asal, tetapi hanya daun daun yang baru sekali tertinggal di atas meja boleh diambil oleh pemain lain.
Dengan lapan helai daun dalam tangan, hanya dua mata penuh dan satu pasang boleh dicapai. Barang sesiapa yang berjaya mencapai susunan ini berteriak "ceki" sambil meletakkan bunga pasangnya bertelangkup di hadapannya.
Teriakan "ceki" merupakan peringatan kepada pemain lawan bahawa peneriak menantikan daun pelengkap untuk menang. Mulai saat itu, matlamatnya hanya adalah mendapat daun ketiga yang sepadan dengan daun pasangnya, malah dia tidak lagi dibenarkan untuk mengubah lagi dua mata yang ada padanya. Sambil bergilir-gilir, pemain berkenaan boleh mencari daun pelengkap dengan mencabut dari timbunan atau mengambil daun buangan pemain sebelumnya.
Pemain pertama yang melengkapkan tiga mata adalah pemenang. Apabila pemain yang berteriak "ceki" beroleh daun pelengkap yang dicari-carinya dengan menayangkan ketiga-tiga matanya. Maka dialah pemenang pusingan dan satu-satunya pemain yang meraih markah.
Di akhir setiap pusingan, pemenang menerima sejumlah wang yang bersamaan dengan jumlah markah yang diraihnya daripada lawan-lawannya.
Bagi pemula dalam permainan kartu koa ini sangat sulit untuk mengetahui nama dari tiap-tiap kartu. Mungkin dikarenakan jumlah kartu yang sangat banyak. Banyaknya gambar yang berbeba dalam kartu koa ada 30 gambar. Terdapat 2 kartu tiap-tiap gambarnya sehingga jumlah kartu dalam satu Set 60 kartu.