. Pengertian Sempoa
Sempoa atau sipoa atau dekak - dekak adalah alat kuno
untuk berhitung yang dibuat dari rangka kayu dengan sederetan poros berisi
manik - manik yang bias digeser - geserkan. Sempoa digunakan untuk melakukan
operasi aritmatika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan
akar kuadrat.
Sempoa telah digunakan berabad - abad sebelum dikenalnya
sistem bilangan Hindu Arab dan sampai sekarang masih digunakan pedagang
diberbagai belahan dunia seperti di Tiongkok.Sempoa (ada juga yang menyebutnya
sipoa, cipoa, swipoa, simsuan, abakus, atausoroban), yakni alat hitung
tradisional seperti yang biasa digunakan di Jepang atau Cina. Berupa kotak segi
empat yang dibagi menjadi dua bagian, atas dan bawah dengan manik – manik yang
bernilai lima pada bagian atas, dan manik – manik bernilai satu pada bagian
bawah. Sempoa sering digunakan sebagai alat hitung bagi tuna netrakarena manik
- manik pada sempoa dapat dengan mudah dirasakan dengan jari - jari. Sehelai kain lembut atau selembar karet
biasanya diletakkan dibawah sempoa untuk mencegah manik - manik bergerak secara
tidak sengaja.
2. Sejarah Sempoa
Sempoa adalah alat hitung tradisional dari Asia Timur,
seperti Cina, Korea, Taiwan dan Jepang. Ditemukan lebih kurang 1800 tahun yang
lalu dan mempunyai inti kerja menaik turunkan biji sempoa dengan tangan secara
nyata. Sempoa memiliki beberapa nama : cipoa, abakus, suzhuan atau soroban dan
sim suan sesuai dengan negara yang menggunakan alat tersebut. Walaupun sempoa
berkembang di Asia Timur, namun menurut salah satu sumber, abakus paling tua di
dunia ditemukan di Mesopotamia Kepulauan Salamis dan Hiroglif Fir’aun di Mesir.
Saatitu, manusia menciptakannya dari butiran - butiran dari tanah untuk
menggantikan setiap jari dan dibuat jalur atau galur di tanah untuk
menggantikan tangan sebagai pangkal jari. Butiran - butiran tanah inilah. Dalam
bahasaInggris, sempoa dikenal dengan nama abacus. Penggunaan kata abacus sudah
dimulai sejak tahun 1387, meminjam kata dalam bahasa Latin abakos yang berasal
dari kata abax yang dalam bahasa Yunani berarti "tabel perhitungan."
Dalam bahasa Yunani, kata abax juga berarti tabel untuk menggambar bentuk –
bentuk geometris di atas debu atau pasir. Ahli linguistik berspekulasi bahwa
kata abax berasal darikata ābāq yang dalam bahasa Ibrani yang berarti
"debu."Pendapat lain mengatakan abacus berasal dari kata abak yang
dalam keluarga bahasa Fenisia berarti"pasir." Sedangkan dalam
perhitungan orang arab atau dunia Islam, sejak abad ke-7, mereka menggunakan
alat hitung butiran dari batu atau biji - biji kurma. Biji - bijian itu
dirangkai dengan tali sebanyak 99 biji, alat biasa disebut misbah atau tasbih
(alat untuk bertasbih). Apakah konsep dasar sempoa juga berasal dari dunia
Islam, hal ini masih menjadi pertanyaan.
Asal-usul sempoa sulit dilacak karena alat hitung yang
mirip - mirip sempoa banyak dikenal di berbagai kebudayaan di dunia. Konon
sempoa sudah ada di Babilonia dan di Tiongkok sekitar tahun 2400 SM dan 300 SM.
Orang zaman kuno menghitung dengan membuat garis – garis dan meletakkan batu –
batu di atas pasir yang merupakan bentuk awal dari berbagai macam variasi
sempoa. Alat hitung yang bernama sempoa telah digunakan kira-kirasejak 2.000
tahun yang lalu di negeri China. Pada mulanya, orang-orang China menggunakan
kepingan buluh atau batang. Seiring perkembangan zaman, alat itutelah mengalami
banyak penyempurnaan hingga menjadi sempoa hari ini. Popularitas sempoa ke
berbagai Negara terjadi pada pertengahan Dinasti Ming (1368-1644),dimana cara
berhitung sempoa masuk ke Korea, Jepang, Thailand, Malaysia, hinggake
Indonesia. Bentuk sempoa bermacam-macam, ada sempoa dengan bentuk 2-5 (2 biji
sempoa atas dan 5biji sempoa bawah) sempoa ini dikenal dengan sempoa Cina,
sempoa ini popular dikalangan pedagang tionghoa karena kecepatannya dalam
penggunaan transaksi penjualan. Ada lagi sempoa yang lebih sedikit bijinya
yaitu sempoa 1-4 (1 bijidi atas dan 4 biji di bawah), sempoa ini mulai dipakai
dan dimasyarakatkan diJepang, sehingga sempoa 1-4 banyak sumber menyebutnya
sebagai sempoa Jepang.
Pada abad ke XX terjadi penemuan yang revolusioner
seiring dengan penelitian tentang perkembangan otak manusia, yaitu berhitung
dengan menggunakan sempoa yang tadinya terikat dengan alat sempoa, ternyata
bisa dipindahkan dalam bayangan otak manusia, sehingga bisa berhitung lebih
cepat lagi dan membantu perkembangan otak. Pendidikan tersebut dikenal dengan
Mental Aritmetika. Dalam proses belajarnya sempoa yang digunakan adalah sempoa
sistem 1-4, karena lebih mudah dan memiliki alternatif bentuk dalam proses
perhitungan hanya satu saja.Sehingga memudahkan dalam proses membayangkan
(mental). Sedangkan pada sempoabentuk 2 – 5 lebih sulit untuk dimentalkan
karena memiliki banyak alternative bentuk dalam proses perhitungannya. Mental
Aritmetika ini mulai masuk ke Indonesia sekitar tahun 1996 dengan harga kursus
yang cukup mahal sehingga hanya kalangan tertentu yang bisa mengikuti
pendidikan ini. Kemudian lama-kelamaan mulai berkembang dan harga semakin
murah.
3. Manfaat
Berhitung Dengan Sempoa
Pada tahun 1976 seorang pemikir sekaligus pakar dari
Taiwan bernama Chen Shi Cung, mengadakan suatu riset dan kompilasi mengenai
perhitungan sempoa. Beliau mendapat hasil yang spektakuler dengan mengubah
sempoa sistem “Dua Lima” yang telah dipakai selama ratusan tahun menjadi sistem
“Satu Empat”, yaitu sempoa yang sekarang sering kita gunakan. Masih banyak
masyarakat kita yang belum menyadari akan manfaat berhitung menggukan sempoa.
Padahal berhitung adalah sesuatu hal yang sering sekali kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Contoh ketika kita membeli suatu barang, mengukur waktu
kita dalam beraktifitas, dan lain lain, tanpa kita sadari, kita waktu itu
sedang berhitung, menghitung uang, menghitung waktu, dan lain lain.
Adapun
manfaat yang dapat kita peroleh dengan kita berhitung menggunakan sempoa
adalah:
a. Mengoptimalkan
fungsi otak kanan dan kiri. Penelitian telah membuktikan bahwa otak sebelah
kanan kita jarang sekali di gunakan selama hamper seumur hidup kita, dan hanya
digunakan 10% saja.
b. Melatih
daya imajinasi dan kreativitas. Imajinasi dan kreativitas adalah suatu hal yang
sangat penting dalam perubahan. Ketika kita menginginkan perubahan yang lebih
baik dalam hidup kita, tentunya harus bias berimajinasi dan kreatif. Ketika
kita berimajinasi tenyang suatu hal, pastinya akan menemukan sebuah ide atau
inspirai, dengan ide atau inspirasi itu kta pun dapat berkreasi atau
menciptakan perubahan.
c. Respon
daya ingat lebih kuat. Memori dalam otak kita itu sangat lah banyak, dan kita
tidak perlu khawatir kalau memori kita penuh atau over. Daya ingat kita untuk
mengingat sesuatu halyang telah terjadi akan tetap kuat. Dan tentunya kita
tidak akan menjadi pelupa atau mudah lupa mengingat sesuatu. Contoh, ketika
kita enghafal sebuah jalan yang menuju ke suatu alamat teman kita, atau
mengingat peristiwa ketika kita telah berlibur kesuatu tempat dan bercerita
kepada teman.
d. Memupuk
rasa percaya diri dan sikap mental yang positif. Kita akan empunyai rasa
percaya diri dan pastinya mental kita tidak akan lemah (nyalinya ciut). Dengan
kita mempunyai rasa percaya diri, tentunya kita akan menjadi diri sendiri,
alias tidak mudah terombang-ambing oleh suatu hal. Dan ketika kita mempunyai
rasa percaya diri yang kuat, tubuh lah mental sang juara, yang tak pantang
menyerah menghadapi rintangan dalam mewujudkan tujuannya.
e. Mahir
menghitung diluar kepala. Maksud dari mahir menghitung diluar kepala yaitu,
bisa menghitung sesuatu dengan imajinasi kita. Kita berimajinasi seolah-olah
sedang menghitung menggunakan sempoa, dan hasilnya dijamin 100% betul, asalkan
kita juga sudah mahir berhitung menggunakan sempoa.
f. Menyenangi
pelajaran Matematika. Matematika adalah induk dari semua ilmu. Kebanyakan dari
kita kurang suka bahkan tidak suka dengan yang namanya matematika. Padahal baik
disadari maupun tidak matematika itu sangatlah penting, tapi kitanya kadang
mendengar kata-kata yang berkaitan dengan matemaika , ogah mendengarnya atau
males-malesan.
g. Kordinasi
antara tangan dan otak lebih baik. Tangan dan otak kita akan bersingkron dengan
baik. Jadi ketika otak kita memikirkan bahwa tangan ini harus melakukan
sesuatu, maka tangan kita akan bereaksi dengan cepat, alias tidak telmi atau
telat mikir.
h. Meningkatkan
konsentrasi belajar Ketika belajar tentunya kita membutuhkan konsentrasi
tingkat tinggi, agar pemikiran kita bisa fokus pada peljaran yang seda kita
pelajari atau mengerjakan sesuatu.
i. Menimbuhkan
rasa senang, puas, dan bangga. Ketika kita menemukan hasil atau jawaban sebuah
permasalahan, lewat usaha atau jerih payah kita sendiri, tentunya kita akan
merasa senang , puas, dan bangga pada diri kta sendiri, apalagi hasilnya benar
atau memuaskan, waah pastinya kita bahagia sekali.
Sempoa yang diajarkan pada anak-anak (khususnya pada usia
6-10 tahun) mempunyai manfaat luar biasa, karena dalam pembelajaran sempoa anak
akan menggunakan kedua belahan otak. Beberapa manfaatnya, antara lain:
a) Manfaat
Jangka Pendek :
1. Dapat
menghitung cepat di luar kepala, hasil yang dapat dilihat langsung dari belajar
sempoa adalah anak dapat menghitung cepat tanpa alat bantu. Setelah kurang
lebih tiga bulan anak yang belajar sempoa masih menggunakan alat bantu sempoa.
Setalah itu, si anak akan diajarkan menggunakan mental, yaitu membayangkan alat
sempoa dalam pikiran saja.
2. Dapat
mengurangi rasa takut terhadap hitungan dan angka yang rumit, hal ini
disebabkan si anak sudah terbiasa dengan angka-angka.
b) Manfaat
Jangka Panjang :
1. Mengembangkan
otak kanan dan otak kiri, selain berlatih berhitung cepat, dalam berhintung
dengan mental anak akan membayangkan sempoa. Proses membayangkan sempoa inilah
yang merangsang otak kanan bekerja.
2. Menumbuhkan
konsentrasi dan kesabaran, dengan menggunakan sempoa bayangan, anak dilatih
untuk berkonsentrasi, karena untuk mengerjakan hitungan dengan sempoa bayangan
dibutuhkan konsentrasi tinggi. Sedangkan pada hitungan dengan sempoa, kesabaran
anak dilatih, sebab mnggerakkan biji-biji sempoa dibutuhkan kesabaran agar biji
sempoa tersebut digerakkan dengan benar, cepat, dan tepat.
3. Meningkatkan
kreativitas, hal ini berhubungan dengan perkembangan otak kanan anak. Dengan
berkembangnya otak kanan tersebut diharapkan kreativitas dan imajinasi anak
meningkat.
4. Menstimulasi
dan mengembangkan kemampuan berpikir analitis, dengan berkembangnya otak kiri,
maka daya analisis anak pun akan meningkat.
5. Meningkatkan
daya ingat, dengan perangsangan otak kiri, maka daya kerjanya pun diharapkan
akan meningkat sehingga kemampuan untuk mengingat yang dalam hal ini merupakan
kerja otak kiri dapat meningkat pula.
6. Koordinasi
antara tangan dan otak menjadi lebih baik (kita mengenalnya dengan gerak
motorok halus), dengan menggunakan sempoa koordinasi antara pendengaran,
penglihatan, otak, dan tangan akan selalu dilatih, karena pada saat mengerjakan
soal sempoa indra tersebut harus terkoordinasi
Metode Sempoa merupakan metode yang digunakan untuk melatih konsentrasi anak
dalam berhitung dengan menggunakan alat bantu hitung yang dinamakan
"SEMPOA".
"Dengan kata lain metode sempoa adalah metode dasar
sebelum anak mengenal angka".
Anak diharapkan ke depannya kalau sudah mahir tanpa harus menggunakan alat bantu "SEMPOA" sudah dapat berhitung dengan cepat dan teliti tanpa menggunakan kalkulator, walaupun menghitung angka sampai ribuan.
Anak diharapkan ke depannya kalau sudah mahir tanpa harus menggunakan alat bantu "SEMPOA" sudah dapat berhitung dengan cepat dan teliti tanpa menggunakan kalkulator, walaupun menghitung angka sampai ribuan.
Sempoa adalah metode belajar yang digunakan oleh orang
Cina yang diajarkan sejak lama, hasilnya sangat nyata, terlihat dari
orang-orang Cina yang pintar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar